Dipertengahan bulan Sya'ban ini aku memohon maaf pada teman-teman sesama blogger dalam rangka untuk mensucikan hati dan fikiran apabila selama kita berteman di dunia maya ini banyak salah-salah kata dalam berkomentar maupun sekiranya aku sering tidak mengunjungan blog teman-teman.
Tinggal menghitung hari kita akan memasuki bulan yang penuh berkah, bulan yang selalu kita nanti-nantikan kehadirannya. Sudah siapkah kita? apa saja yang perlu kita bawa untuk bekal nanti? dari sini kita bisa intropeksi diri tentang kualitas keimanan kita. Kita selalu mengharapkan agar Ramadhan kali ini akan lebih baik dari pada Ramadhan tahun lalu. Kita boleh flashback apa saja yang telah kita lakukan pada Ramadhan tahun lalu, dari situ kita bisa mengukur kualitas keimanan kita.
Sudahkah kita berhasil? mungkin itu adalah pertanyaan yang selalu mengiang ditelinga kita. Dari pertanyaan itu tentu akan kita temukan pertanyaan selanjutnya, sudahkah kita mensyukuri ni'mat Allah SWT? pernahkah kita merasa diri kita menjadi lebih baik dari sebelumnya? kita akan menemukan jawabannya kalau kita sudah melakukan hal-hal yang menjadikan diri kita lebih baik. Sesuai dengan ajaran agama kita "sesungguhnya termasuk orang yang merugi jika hari ini lebih buruk dari hari kemarin".
Dalam kehidupan nyata orang enggan atau males dikomentari, akan tetapi di dunia maya orang pada berlomba-lomba minta dikomentari. Taruhlah contoh pada jejaring sosial seperti frendster, facebook, twitter,bahkan ngeblog pun ingin diperkaya komentar dalam tanda kutip "komentar yang positif" tentunya. Kalau di dunia blogger komentar merupakan alat untuk menaikkan trafik agar blognya lebih dikenal halayak ramai dan bisa masuk di daftar pencariannya pakde goolge.
Di jejaring sosial saat ini sedang marak-maraknya, mereka mengupdate apa saja tentang kegiatannya sehari-hari, bahkan mulai bangun tidur sampai mau tidur kembali.
