Sudahkah kita berhasil? mungkin itu adalah pertanyaan yang selalu mengiang ditelinga kita. Dari pertanyaan itu tentu akan kita temukan pertanyaan selanjutnya, sudahkah kita mensyukuri ni'mat Allah SWT? pernahkah kita merasa diri kita menjadi lebih baik dari sebelumnya? kita akan menemukan jawabannya kalau kita sudah melakukan hal-hal yang menjadikan diri kita lebih baik. Sesuai dengan ajaran agama kita "sesungguhnya termasuk orang yang merugi jika hari ini lebih buruk dari hari kemarin". Tetapi sering juga kita merasa bahwa hari ini kita tidak lebih baik dari hari kemarin (berarti kita dalam keadaan merugi donk). Bagaimana agar kita bisa menjadikan diri kita lebih baik dari hari kemarin? tentu kita harus pandai-pandai mengkoreksi diri sendiri (intropeksi diri), bukan hanya kita bisa mengkritik orang lain akan tetapi seharusnya kita yang respon akan kritikan dari orang lain. Sudahkah kita seperti itu? memang terlihat sangat sederhana akan tetapi sangat sullit untuk dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi kalau kita sudah berkecimpung di masyarakat luas atau dalam suatu lembaga (organisasi) tentu didalamnya terdapat berbagai macam corak dan warna dari sifat dan karakter orang yang berbeda-beda. Hal itu semua bisa dimulai dari diri kita sendiri. Kalu kita mau dihargai orang lain, maka kita terlebih dulu menghargai orang itu. Agar terjadi sebuah timbal balik yang menjadikan hubungan antar kita itu harmonis. Harmonis ini bisa dikategorikan sangat luas, karena bukan hanya dalam lingkup keluarga saja melainkan dalam bermasyarakatpun kita juga butuh keharmonisan. Intinya jika kita ingin lebih baik, kita bercermin pada orang lain dan menerima saran dan kritikan pada semua orang meskipun toh itu menyakitkan sekalipun.