Thursday, October 28, 2010

SUSAHNYA..... MENCARI PELANGGAN.........!!!!!

Kehidupan kota yang marak dengan hingar bingar gemerlap lampu kota dan banyaknya para pengusaha-pengusaha sukses, ternyata dibalik itu semua masih terdapat sekerumuan orang yang sangat susah untuk menafkahi keluarganya. 


Cobalah tengok kelompok dibawah ini yang tiada kenal lelah masih setia dengan antrian panjang nutuk menunggu para pelanggan yang sudi mampir untuk menikmati ayunan dari transportasi beroda tiga alias becak

Di pusat kota tepatnya di Alun-alun kota Tuban masih banyak berjejer para pengais rezeki lewat transportasi beroda tiga ini. Dengan tiada lelah mereka mengunggu agar segera dapat giliran untuk mengantarkan penumpang yang lalu lalang di pusat perkotaan. 

Dengan sedikit demi sedikit mereka bergeser kedepan untuk mendapatkan posisi utama, sehingga penumpang dengan mudah menaiki becaknya. Dengan antrian yang panjang ini menunjukkan sebuah solidaritas terhadap sesama teman yang tiada batasnya. Mereka saling menyadari, bahwa hidup itu tidak sendiri dengan tanpa mematikan rezki orang lain.

Tulisan ini masih berada seputar kalangan rakyat menengah kebawah yang rela membanting tulang demi kaluarganya tanpa lelah. Dengan motivasi yang tinggi dan semangat perjuangan untuk hidup mereka, sehingga dapat mencapai hidup yang mereka inginkan. Meskipun toh semua terasa berat, namun mereka tak pernah punya kata menyerah untuk beralih profesi. Hanya dalam benak mereka, kenapa sampai saat ini pemimpin mereka tidak pernah menengok kebawah? Pada saat berkampanye saja mereka menggembar-gemborkan untuk mengentas rakyat miskin, untuk memakmurkan rakyat kalangan menengah kebawah. Tapi dibalik itu semua, ketika sudah terpilih, Mana buktinya??? (seperti lagu dungdat "mana janjimu yang pernah kau katakan dulu......").

Lagi-lagi kalau kita sudah berbicara tentang ekonomi mikro, tentu akan terlihat potret rakyat yang masih berada pada garis merah. Apalagi kalau berbicara tentang ekonomi makro, yang ada pendapatan negara belum sepenuhnya terfokus pada kebutuhan rakyat miskin. Cobalah kita tengok pada tulisan yang sebelumnya tentang "Potret Kehidupan Pinggir Jalan dan Kapan Giliranku.....?????" disitu sudah jelas ternyata masih banyak rakyat yang dengan susah payah mengais rezeki dengan jerih payahnya sendiri, akan tetapi dibarisan atas bayak yang telah berfoya-foya menggunakan uang negara dengan dalih "ini juga untuk rakyat" padahal nonsense.

Entalah siapa yang patut bertanggungjawab terhadap ini semua.....!!!!!